PROKAL.CO, SAMPIT-Hasil produksi pertanian di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga sekarang ini belum dinyatakan berhasil. Hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh para petani. Dengan demikian, keberadaan tenaga penyuluh pertanian sangat diharapkan dalam melakukan pendampingan kepada petani. Kepala Dinas Pertanian Kotim, Ir Made Dikantara berharap dapat membawa sektor pertanian menjadi lebih maju dan berhasil. Hal itu diyakini dapat tercipta jika peran tenaga penyuluh dapat diandalkan, terutama dalam melakukan pendampingan kepada petani.
Menurut Made, tidak akan efektif hasil pertanian, kalau tidak ada penyuluh yang melakukan pendampingan. “Sekarang ini jumlah penyuluh di Kotim masih kurang. Adapun jumlah tenaga penyuluh saat ini sekitar 110 orang saja, idealnya tenga penyuluh satu desa, satu penyuluh,” ungkap Made, Jumat (3/11) kemarin.
Dikatakan Made, pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait kekurangan tenaga penyuluh. Sebab pengangkatan dilakukan oleh pemerintah pusat. Kendati demikian, pihaknya akan memaksimalkan tenaga penyuluh yang ada. “Penyuluh sangat penting sekali, untuk mendampingi kegiatan petani di lahan pertanian,” tandasnya.
Untuk mengatasi kekuarangan tersebut, pemerintah daerah memberdayakan para petani berpengalaman untuk menjadi PPL secara swadaya. Namun jumlahnya juga belum memadai. Malah, sering kali ada PPL yang berstatus pegawai negeri, dimutasi ke bidang lainnya atau ditarik membantu pihak kecamatan sehingga tugasnya sebagai PPL kurang maksimal, atau bahkan ditinggalkan.
Menurut Kepala DP3KP Kotim, I Made Dikantara, menjadi PPL adalah masalah mentalitas seseorang. Setiap tahun pihaknya membuka kesempatan untuk mendidik pegawai menjadi PPL dengan mengirimnya ke pusat pelatihan di Binuang Kalimantan Selatan. Ini dilakukan, menyiasati minimnya formasi penerimaan CPNS untuk PPL di Kotim setiap tahun. Namun upaya ini juga masih terbatas karena sedikit pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan PPL tersebut.(sli/ang/dar)